Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Kabar Kuliner
Ahli gizi sarankan konsumsi MBG maksimal dua jam setelah dibagikan
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-16 16:18:41【Kabar Kuliner】159 orang sudah membaca
PerkenalanTim ahli gizi SPPG Polda Kepulauan Babel melakukan pemorsian MBG di Pangkalpinang. ANTARA/Antara Bab

Jakarta (ANTARA) - Guru Besar Departemen Gizi Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) Institut Pertanian Bogor (IPB) Budi Setiawan menyarankan penerima manfaat Makan Bergizi Gratis (MBG) segera mengkonsumsi makanan maksimal dua jam setelah dibagikan.
"Jadi, makanan itu idealnya dimakan ngak lebih dari dua jam setelah dimasak, kalau memang kudapannya digoreng, itu juga harus dibatasi agar ngak dimakan siswa lebih dari empat jam," katanya dalam siniar Badan Gizi Nasional (BGN) yang diikuti di Jakarta, Rabu.
Baca juga: Wamen Isyana apresiasi SPPG libatkan ahli gizi identifikasi alergen
Budi memahami bahwa Program MBG baru pertama kali berjalan di Indonesia, sehingga baik pihak Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) maupun katering masih melakukan penyesuaian-penyesuaian tertentu.
"Ini karena pertama kali di Indonesia, jadi dunia kuliner dan gizi itu kan baru pertama kali membuat makanan dengan kapasitas 3.000-4000 setiap hari, jadi, katering komersial juga mungkin belum pernah punya pengalaman itu," ujar dia.
Budi menekankan pentingnya pelatihan keamanan pangan bagi petugas SPPG agar mampu mengelola distribusi MBG dengan lebih baik.
Baca juga: Pakar BGN paparkan sejumlah peran ahli gizi dalam Program MBG
Baca juga: Gubernur Kepri ingatkan ahli gizi SPPG kontrol ketat pengolahan MBG
"Jadi perlu dilakukan pelatihan, khususnya keamanan pangan. Ada beberapa informasi di SPPG itu saat memasak butuh waktu yang lama, pemorsian di holding-nya juga terlewati waktunya, kemudian waktu pengantarannya juga, sehingga ada risiko bahwa makanan itu dikonsumsi terlalu lama, ini perlu jadi kritik bagi BGN," tuturnya.
Hingga November 2025, jumlah penerima manfaat MBG di Indonesia telah mencapai lebih dari 40 juta orang, dengan jumlah SPPG yang telah beroperasi lebih dari 13 ribu unit.
Suka(93174)
Artikel Terkait
- Menperin sebut manufaktur jadi bukti daya saing menguat
- Pemprov DKI diminta beri penyuluhan kesehatan terkait cuaca panas
- Menekraf dukung akselerasi produk ekraf di Trade Expo Indonesia
- Presiden instruksikan SPPG siapkan dua jenis lauk setiap hari
- HMI: MBG bisa hadirkan generasi sehat dan berdaulat
- Pembuat film "Pengin Hijrah" dipuji promosikan wisata Uzbekistan
- Bantuan meningkat, penjarahan truk bantuan di Gaza turun drastis
- Temuan baru ketahanan ragi dukung rencana penjelajahan Mars
- Kapolri sebut terduga pelaku bom siswa SMAN 72 Jakut
- Hidung Sering Berair (Meler)? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya
Resep Populer
Rekomendasi

China terus awasi produk bahari dari Jepang setelah keran impor dibuka

Promo SPayLater bayar QRIS, nikmati diskon hemat Serba Seribu

Kemenpar hadirkan tur gastronomi di Pameran Pangan Nusa 2025

Mendag beri UKM Pangan Award, dorong daya saing pangan lokal

Tokopedia dan TikTok Shop komitmen dorong pertumbuhan ekonomi digital

Api menyala di usia senja, refleksi hari ulang tahun Presiden Prabowo

Promo SPayLater bayar QRIS, nikmati diskon hemat Serba Seribu

BKKBN laksanakan program PASTI percepat penurunan stunting di Kalbar